Kamis, 23 April 2020

Menilai Pembacaan Pidato

Mantan KA UPTD
Menanggapi isi pidato termasuk salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seseorang yang sedang belajar. Menanggapi isi pidato merupakan salah satu aspek yang dipelajari dalam bidang studi Bahasa Indonesia. Saat mengikuti sebuah acara, tentu pernah mendengarkan pidato yang disampaikan oleh panitia, pejabat pemerintahan, ataupun orang yang dihormati. Misal, dalam acara kegiatan sekolah, kepala sekolah tentu akan memberikan pidato.

Pidato adalah semacam kata sambutan yang dilakukan oleh mereka yang dianggap penting dalam sebuah acara Ketika mendengarkan pidato, sedikitnya terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan agar setelah proses mendengarkan pidato ini Anda bisa memberikan tanggapan terhadap pidato yang disampaikan. Selain itu, Anda pun bisa memberikan penilaian tersendiri atas gaya penyampaian si pemberi pidato.
Menanggapi isi pidato termasuk salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seseorang  Menilai Pembacaan Pidato

Salah satu penilaian dalam pembacaan pidato adalah dari segi srtuktur pidato. Setelah mendengarkan sebuah pidato, hal yang selanjutnya dapat Anda lakukan adalah memberikan penilaian yang objektif terhadap penyampaian pidato yang baru saja dilakukan. Untuk menilai gaya penyampaian pidato, Beberapa ketentuan dalam penyusunan teks pidato antara lain sebagai berikut.
  1. Salam pembuka berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam dan lain-lain)
  2. Pendahuluan memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Kali ini kamu akan membahas pengamalan persatuan dan kesatuan di lingkungan yaitu meningkatkan kualitas warga. Kamu akan membantu adik kelas atau warga di lingkungan rumahmu untuk membaca.
  3. Inti berisikan pembahasan topik secara lengkap. Kalimat ajakan atau bujukan digunakan untuk mengajak pendengar melakukan kegiatan yang diharapkan. Keterangan lengkap tentang topik disampaikan secara rinci.
  4. Penutup berisi menyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan.
  5. Salam penutup berisi kalimat salam penutup seperti ‘terima kasih’.

Berikut ini adalah salah satu contoh pidato yang dibacakan oleh seorang siswa tentang persatuan dan kesatuan.

”Selamat pagi bapak, ibu, dan teman-teman semua. Hari ini kita akan saling berbagi cerita dan pengalaman tentang persatuan. Saya akan menyampaikan kisah saya mengenai persatuan, lalu saya akan belajar dari kisah teman-teman.”

“Menurut saya, persatuan itu sangat penting, karena dengan bersatu tugastugas yang harus kita kerjakan akan menjadi lebih mudah. Dengan adanya persatuan pula kita bisa belajar dari perbedaan-perbedaan yang ada.”

“Saya telah mengalami dan merasakan sendiri betapa bergunanya persatuan. Sekolah saya adalah sekolah yang murid maupun gurunya berasal dari daerah yang berbeda-beda. Beberapa teman saya adalah anak dari Indonesia Timur. Bahkan kepala sekolah saya, Pak Welly juga berasal dari sana, kami tidak pernah membeda-bedakan suku, ras, budaya, dan lainnya. Kami selalu mendukung satu sama lain. Walaupun berasal dari Indonesia Timur, Pak Welly tidak hanya mementingkan murid-muridnya yang berasal dari timur. Pak Welly tidak ragu untuk juga mempercayai kemampuan murid-muridnya yang berasal dari tanah Jawa untuk maju. Saya juga belajar banyak dari budaya teman teman saya yang sangat beragam.”

“Bagi sekolah di pelosok kabupaten, bukan hal yang mudah untuk mengirim saya ke sini, karena sekolah kami tidak memiliki cukup biaya. Kepala sekolah kami memiliki cara yang cerdik untuk mengumpulkan dana. Ia meminta bantuan kepada saya dan teman-teman untuk melelang pisang di halaman sekolah. Yang membeli pejabat-pejabat di daerah. Pak Bupati, Pak Camat, Pak Lurah bahkan Ketua RW dan Ketua RT hadir mendukung. Meskipun hanya saya yang datang ke sini, namun di belakang saya semua ikut berpartisipasi. Itulah mengapa, saya sudah merasakan bahwa persatuan sangat penting dan berguna.”

“Itulah pengalaman saya tentang persatuan. Bagaimana cerita teman-teman? Saya juga ingin mendengar dan belajar dari cerita kalian. Terima kasih.”
KriteriaAdaTidak Ada
Teks pidato memiliki bagian pembuka-
Teks pidato memiliki bagian inti-
Bagian inti teks pidato menjelaskan tentang topik yang dibahas dengan lengkap-
Bagian inti teks pidato memuat contoh-contoh yang mendukung topik-
Teks pidato memiliki bagian penutup-
Teks pidato memiliki kalimat ajakan-
Teks pidato memberi inspirasi bagi pembaca-
Sebagian besar kata yang digunakan dalam teks menggunakan kosa kata baku-
Saat menilai suatu hasil karya harus melakukannya dengan objektif, sesuai dengan fakta yang ada. Kejujuran dalam menilai karya orang lain juga penting.Interpretasi adalah kemampuan menjelaskan atau menggambarkan sesuatu hal dengan bahasa sendiri yang lebih mudah dipahami. Dalam hal ini, isi pidato yang disampaikanlah yang harus diinterpretasi. Pendengar yang baik akan berusaha menginterpretasikan isi dan hal-hal penting lainnya dalam pidato yang disampaikan pembicara.

Kesimpulan : Pidato yang disampaikan pada bagian inti sesuai dengan tema yaitu persatuan dan kesatuan, serta memuat contoh yang mendukung topik pidato. Pidato tersebut juga sudah menggunakan kosa kata baku. Namun, jika dilihat dari strukturnya pidato tersebut memiliki kekurangan pada bagian penutup berupa kesimpulan pidato dan pada bagian inti juga tidak ada kalimat ajakan untuk penjaga persatuan dan kesatuan.